Emmaus Journey adalah pewartaan dan pemuridan Katolik yang dilakukan dalam dan melalui paroki. EJ merupakan nama suatu komunitas yang gerakannya terinsiprasi oleh kisah dua murid Emaus yang pergi meninggalkan Yerusalem dengan kekecewaan mendalam (Luk 24:13-35). Dalam perjalanan itu hadirlah seorang asing yang menjelaskan isi Kitab Suci sehingga sedikit demi sedikit mereka memahami seluruh peristiwa yang telah mereka alami. Ternyata seluruh kejadian itu merupakan rencana Tuhan agar mereka dapat menjalin suatu relasi yang dekat dengan-Nya melalui karya Yesus di kayu salib.
EJ bukanlah komunitas pegiat studi Kitab Suci melainkan kelompok yang mau belajar bersama untuk menghayati Spiritualitas Kitab Suci. Secara pribadi atau bersama-sama dalam kelompok, para anggota kelompok EJ membaca dan merenungkan Kitab Suci untuk makin mengenal Tuhan, menanggapi kasihNya dan membagikan pengalaman imannya kepada yang lain. Fokus pada sisi spiritual tidak berarti mengabaikan pentingnya sisi pengetahuan, tapi justru memberi kesempatan kepada setiap anggota untuk menjalin relasi yang erat dengan Tuhan, terlepas dari tingkat pengetahuan awal yang ia miliki. Dengan pendekatan semacam itu, para fasilitator berperan bukan sebagai pengajar melainkan sebagai teman seperjalanan, yang akan menemani dan memandu mereka dalam perjalanan ke Emaus. Anda akan menemani mereka sebagai teman yang sudah lebih dulu melewati jalan yang akan mereka tempuh. Hanya itu saja perbedaan fasilitator dan peserta. Dan tentu saja Anda bisa sedikit menceritakan pengalaman pribadi Anda kepada mereka—mengapa Anda begitu bersemangat untuk menemani perjalanan mereka.
Emmaus Journey awalnya tumbuh dan berkembang di Amerika Serikat. Tujuan gerakan ini adalah melaksanakan perintah Yesus untuk pergi dan menjadikan semua orang murid-Nya, yaitu menghadirkan antusiasme iman dalam diri orang-orang katolik sehingga, dalam menghayati imannya akan Yesus, mereka mau membagikannya kepada orang lain.
Di Indonesia pertama kali dikenal sebagai Kelompok Pendalaman Spiritualitas Kitab Suci “Emmaus Journey” di Paroki Santa Monika Serpong pada tahun 2001. Disebut Pendalaman Spiritualitas karena selama sekitar 9 (sembilan) bulan setiap peserta diajak untuk mendalami (=mengalami) sendiri arti penyertaan Tuhan Yesus dalam langkah-langkah kehidupan mereka. Pendalaman arti penyertaan Tuhan Yesus ini dilakukan secara pribadi melalui doa; bacaan Kitab Suci; catatan pribadi yang terkait dengan bacaan itu setiap hari, dan persiapan pribadi menggunakan bahan “Emmaus Journey”.
Pendalaman ini juga dilakukan dalam suasana kebersamaan dengan peserta-peserta lain di dalam kelompok, dengan jadwal sekali setiap minggu dan didampingi fasilitator. Para pewarta yang tergabung di dalam kelompok awal ini disebut sebagai kelompok “Emmaus Journey” angkatan pertama.
Semenjak Februari 2017 Keuskupan Agung Jakarta sudah mengadopsi pelayanan Emmaus Journey dan menempatkannya di dalam organisasi Komisi Kerasulan Kitab Suci sebagai fungsi teritorial, artinya kegiatan itu wajib ada, dan bukan pilihan, di dalam setiap paroki di bawah KAJ.
Sesuai dengan arahan Keuskupan Agung Jakarta, Gerakan Spiritualitas Kitab Suci Emmaus Journey di Gereja Santa Maria Regina, Paroki Bintaro Jaya, dikelola oleh Sub-Seksi Emmaus Journey di bawah Seksi Kerasulan Kitab Suci. Oleh karena itu dalam penyelengaraannya, kegiatan Emmaus Journey mengemban misi dari Seksi KKS, yaitu meyediakan fasilitas pewartaan dan pemuridan bagi umat untuk lebih mengenal dan mencintai Sabda Tuhan sehingga mereka mau melayani Dia melalui gereja-Nya.
Yesus menemani perjalanan dua murid ke Emaus untuk menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci. Dengan semangat itu dan atas bantuan Roh Kudus, fasilitator juga mau menemani para peserta dalam perjalanan ke Emaus.
“Proses menemani” itu wujudnya adalah teladan dan motivasi untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan rohani seperti berdoa, membaca Kitab Suci, membuat jurnal, serta membagikan pengalaman iman. Melalui kebiasaan-kebiasaan itu mereka diharapkan dapat mengenali kehadiran-Nya baik secara pribadi maupun dalam komunitas, sehingga selalu mempunyai hati yang berkobar-kobar akan Yesus.
Kegiatan EJ terdiri dari kegiatan bersama dan kegiatan perseorangan. Kegiatan bersama EJ diselenggarakan dalam pertemuan kelompok yang diadakan satu kali seminggu satu kali, dalam kelompok-kelompok yang berjumlah maksimal 10 orang dan didampingi oleh 2 - 4 orang fasilitator. Prioritas penyusunan kelompok-kelompok itu adalah berdasarkan kesamaan lingkungan baru kemudian kesamaan wilayah dan paroki karena sasarannya adalah pembentukan umat basis.
Sementara itu, kegiatan perseorangan merupakan kegiatan pribadi setiap peserta di rumah, atau di tempat lain, untuk berdoa, membaca Kitab Suci, membuat jurnal serta mengerjakan tugas-tugas. Semuanya itu dilaksanakan pertama-tama demi mempersiapkan diri sebelum hadir dalam pertemuan kelompok dan selanjutnya juga membentuk kebiasaan-kebiasaan rohani pribadi dan dalam komunitas.
Jurnal Harian – kegiatan ini merupakan kegiatan khas Gerakan Emmaus Journey yang penulisannya didasarkan pada bacaan Kitab Suci, yang dapat dipilih menurut bacaan liturgi harian atau mengikuti daftar bacaan yang disediakan. Untuk membangun kebiasaan menulis jurnal fasilitator perlu mengajak peserta untuk menuliskan hasil perenungan mereka masing-masing terkait hidup harian mereka setiap kali selesai membaca bacaan Kitab Suci. Selain berguna untuk kepentingan pribadi jurnal harian itu juga akan bermanfaat bagi komunitas jika dibagikan kepada teman-teman sekelompok di awal pertemuan mingguan. Setiap anggota kelompok yang tekun menulis jurnal harian akan terbiasa membaca Kitab Suci setiap hari dan mampu membagikan hasil perenungannya.
Sesi-Sesi dalam Buku-Buku Emmaus Journey – Setiap sesi dalam buku-buku EJ mengupas satu topik bahasan yang terdiri atas teks penjelasan topik dan pertanyaan-pertanyaan Kitab Suci terkait topik tersebut. Secara keseluruhan, tiga buku seri Emmaus Journey yang dipakai untuk kegiatan EJ membahas sendi-sendi kehidupan menggereja sehingga para peserta dapat memahami peran Allah, Kitab Suci dan Gereja dalam kehidupan menggereja dan dalam misi pewartaan kabar gembira Kerajaan Allah. Melalui pengerjaan tugas sebelum pertemuan, pembahasan bacaan dan diskusi interaktif dalam pertemuan diharapkan peserta bertumbuh secara rohani dan memberi efek positif bagi lingkungan terdekatnya.
Komunitas Basis – peserta-peserta yang tergabung dalam satu kelompok akan saling berinteraksi dan membagikan pengalaman iman mereka masing-masing selama 9 (sembilan) bulan lebih, baik di dalam maupun di luar pertemuan. Kebiasaan untuk berkumpul secara rutin membahas Sabda Tuhan dan keakraban yang terbentuk karena seringnya berbagi pengalaman iman diharapkan akan membentuk komunitas basis, utamanya di lingkungan.
Buku 1 - Perjalanan Menuju Hidup Mendasar : 10 sesi
Buku 2 - Perjalanan Menuju Hidup Berbuah : 9 sesi
Buku 3 - Perjalanan Menuju Hidup Terfokus : 11 sesi
Buku Tujuh Sabda Terakhir Kristus : 7 sesi